2022-06-15 06:00:47

Sharing Profesi 2022: “Beranilah Bermimpi untuk Masa Depanmu”

“Bermimpi menjadi sesuatu yang kita cita-citakan terasa seperti kita sedang mengejar dan ingin mendahului ‘bayang- bayang’ kita sendiri.”

Metafora tentang mimpi tadi mau menunjukkan dua hal: pertama, ‘bayang-bayang’ diri kita itu adalah cita- cita kita; kedua, kita yang berlari mengejar ‘bayang-bayang’ menandakan bahwa saat ini kita sedang berlari meraih dan mewujudkan cita-cita itu. Mungkinkah kita bisa berlari lebih cepat dari ‘bayang-bayang’? Ini bukanlah suatu pertandingan lari dimana ada yang menang dan yang kalah, siapa yang paling cepat atau berhasil mencapai garis finish. Ini adalah tentang siapa yang berani memutuskan untuk terus berlari mengejar ‘bayang-bayang’, untuk terus mewujudkan cita-cita dan menggapai cita-cita yang lebih hebat lagi.

Selama dua hari (9-10 Juni 2022) nanti, SMA Santo Bernardus akan mengadakan kegiatan “Sharing Profesi”. Kegiatan Sharing Profesi ini mengambil tema “Dare to Dream for Your Future” (Beranilah Bermimpi untuk Masa Depanmu). Kami mengundang empat narasumber untuk memberikan sharing tentang proses perjalanan hidup menjalani profesinya. Keempat narasumber ini, semuanya adalah alumni SMA Santo Bernardus. Yang menjadi narasumber untuk acara ini antara lain:

  1. Nathalia Yessi Christianawati, M.Psi. (Psikolog dan Konsultan SDM)
  2. dr. Fransiscus Ferry Susanto (Kepala Puskesmas Wiradesa)
  3. Jeanny Widjaja, S.E. (Founder AnaKu Educare)
  4. Hendy Agustinus, M.Ak.  (Jr. Manager Finance & Controling PT. Salam Pacific Indonesia Lines)

Kegiatan ini telah digagas dan pernah diadakan beberapa kali dengan maksud sebagai pendidikan kecakapan hidup. Masa pandemi membuat kegiatan ini sempat ditunda dan mulai diadakan lagi di tahun 2022 ini. Untuk Sharing Profesi tahun ini, diikuti oleh dua angkatan yaitu para siswa kelas X dan XI baik yang mengambil jurusan MIPA dan IPS. Mereka baru saja mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun selama seminggu yang lalu. Sekolah kita ini memang luar biasa karena memfasilitasi siswa-siswinya agar bisa mempersiapkan kuliah dan pekerjaannya kelak.

Kehadiran para narasumber sungguh kita harapkan dapat menginspirasi generasi muda SMA Santo Bernardus. Sekolah turut bangga dengan para alumninya yang sedang dan terus berkarya pada profesi mereka masing-masing. Sobart Bernardsian, kita ikuti catatan dinamika keseruan acara Sharing Profesi.


JADILAH ‘SI PENGEJAR MIMPI’– SHARING PROFESI (hari ke 1)

Sorot sinar matahari pagi hari yang bersinar cerah menyambut generasi muda SMA Santo Bernardus. Merekalah tunas-tunas muda yang sedang bertumbuh dan dirawat dengan pendampingan dan bimbingan yang menyuburkan kepribadian mereka. Kali ini mereka kembali akan mendapatkan asupan vitamin kehidupan agar nantinya mereka dapat menjadi pribadi yang membuahkan kebaikan dan kebahagiaan bagi diri mereka dan orang lain. Inilah yang menggambarkan suasana dan harapan sekolah ini pada Sharing Profesi 2022.

Di hari pertama-Kamis, 9 Juni 2022, beberapa guru yang menjadi panitia Sharing Profesi dan siswa-siswi kelas X dan XI bersama-sama mengiktui kegiatan Sharing Profesi 2022. Mereka berkumpul di Aula besar sekolah. Terlihat kursi-kursi dan meja sudah disusun dalam 14 kelompok. Banner besar bertuliskan “Dare to Dream for Your Future”, menjadi background para narasumber yang akan membagikan kisah perjuangan mereka dalam mewujudkan mimpi. Ada dua narasumber yang mendampingi yaitu Natalia Yessi C.,M.Psi. dan Jeanny Widjaja S.E. Kedua wanita hebat ini adalah alumni Bernardus yang memiliki latar belakang profesi berbeda. Selama kegiatan ini berlangsung dua hari ke depan, Pak Bramanthya dan Pak Yemi yang akan memandu sekaligus sebagai MC.

Kegiatan ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan yakni Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh salah satu siswa yaitu Hans Christian Santhe dari kelas XI IPS. Ibu Irene yang mewakili kepala sekolah memberikan sambutan. Beliau menekankan agar anak-anak dapat mulai memikirkan apa rencana ke depan. Beliau juga berharap agar anak-anak dapat semakin memiliki motivasi belajar yang menguatkan apa yang nantinya dicita-citakan.

Tibalah kesempatan pertama, ibu Yessi berdiri di tengah-tengah generasi muda SMA Santo Bernardus. Suatu moment yang jarang dialaminya setelah sekian lama lulus dari sekolah ini. Ibu Yessi menceritakan bagaimana proses memutuskan untuk mengambil kuliah psikologi. Karena masih cukup asing dan jarang profesi sebagai psikolog, orang tuanya masih sangsi dengan keinginan ibu Yessi. Namun, dia berhasil membuktikan bahwa dia telah lulus dengan baik bahkan meraih gelar master dan sampai sekarang mampu menjalani profesinya sebagai seorang psikolog.

Setelah bersharing pengalaman studi dan memberi pendampingan pada klien-kliennya, siswa-siswi terlihat antusias bertanya. Mereka menanyakan seputar suka duka menjadi psikolog dan juga apa saja peluang kerja ketika kuliah di psikologi. Ibu Yessi mengajak juga anak-anak untuk aktif mengembangkan pengalaman berorganisasi. Karena sebagai psikolog, dia harus terbiasa bertemu dengan banyak orang dan memahami berbagai macam karakter orang. Ini sungguh pengalaman dan sharing yang luar biasa dari ibu Yessi. Kita bisa belajar bagaimana kita berjuang dengan konsisten pada apa yang sudah kita cita-citakan. Beliau mengharapkan para siswa-siswi dapat mengembangkan karakter seperti tekun, kritis, observan, berwawasan luas, senang menganalisis, memecahkan masalah dll.

Setelah dikobarkan dengan semangat Ibu Yessi menceritakan pengalamannya, narasumber kedua yaitu ibu Jeanny Widjaja S.E. memberikan “minyak” untuk menjaga api semangat kami. Perempuan yang akrab disapa Jeanny, adalah pengusaha yang bergerak di bidang pelatihan dan bimbingan belajar. Beliau memotivasi siswa-siswi untuk mengenali dan mengembangkan potensi, minat dan bakat. Selain itu, beliau berharap anak-anak tidak hanya punya kemampuan akademis yang bagus tetapi juga kemampuan bersosial dan berorganisasi. Kesempatan mewawancarai calon karyawan, dia tidak mau mendapatkan karyawan hanya pintar dalam akademik, tetapi punya soft skill seperti team work, leadership dan integritas.

Ibu Jeanny berusaha mengikuti saran orang tuanya untuk masuk kuliah di jurusan ekonomi. Dia sempat bekerja di salah satu perusahaan. Dalam perjalanan waktu, impian menjadi pendidik masih membara. Akhirnya, dia memberanikan untuk membuat tempat bimbingan belajar. Di sebuah ruko kecil, dia mulai merintis bisnis bimbelnya. Jumlah murid bimbel yang bertambah dari tahun ke tahun hingga akhirnya bisnis bimbel ini sudah memiliki brand “anakueducare”. Dari ibu Jeanny, kita belajar untuk memiliki fleksibelitas dan berusaha mewujudkan mimpi yang menjadi passionnya. Ada banyak cara dan kesempatan untuk meraih mimpi tetapi hanya sedikit orang yang berani menghadapi segala resiko dan tantangan untuk meraih mimpi.

Semoga kamulah salah satunya!


KITA MAU TERUS BERUBAH- SHARING PROFESI (hari ke 2)

SMA Santo Bernardus telah menghasilkan banyak lulusan yang bersinar dalam berbagai bidang dan berkarya baik di pemerintahan maupun di perusahaan swasta. Hari kedua-Jumat, 10 Juni 2022, sekolah kami mengundang dua nara sumber yang tidak kalah keren dari nara sumber di hari pertama. Ada dr. Fransiscus Ferry Susanto dan Hendy Agustinus, M.Ak. yang berbagi pengalaman studi dan menjalani profesinya. Setelah mendengar sharing profesi dari keempat nara sumber selama dua hari, generasi muda SMA Santo Bernardus diajak untuk membuat kesimpulan dan refleksi diri. Mari kita simak apa yang menarik dari sharing dokter Ferry dan kak Hendy? 
Sesi pertama dari dokter Ferry sempat membuat para siswi terpesona. Sosok dokter Ferry yang masih muda dan berpenampilan keren ini adalah alumni SMA Santo Bernardus yang dulunya sempat menjadi ketua OSIS. Dia menceritakan alasan mengapa dia memilih kuliah kedokteran dan tentunya bertanggung jawab pada pilihan studinya itu. Keinginan menjadi dokter sudah ada sejak dia masih kecil. Namun, ada proses yang harus dilaluinya untuk menjadi seorang dokter. Sekarang ini dokter Ferry bertugas sebagai dokter dan kepala Puskemas Wiradesa. Dia juga aktif sebagai pengurus di organisasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di kabupaten Pekalongan. Untuk menambah pengetahuannya tentang dunia medis, dokter Ferry mengambil kuliah pasca sarjana di jurusan hukum kesehatan. 
Masa kuliah yang tidaklah mudah karena harus menguasai seluk beluk ilmu kesehatan dan kedokteran. Dia merasakan pendidikan yang tegas dan penuh kedisiplinan sewaktu mengambil kuliah kedokteran. Namun, itu tidak membuatnya putus asa, tetapi justru menggembleng mentalnya untuk menghadapi situasi penuh tekanan. Dokter Ferry menyadari betapa sulitnya untuk bisa lulus menjadi dokter karena tugas dan tanggung jawab seorang dokter adalah mengusahakan agar nyawa seseorang dapat diselamatkan. Sewaktu kuliah, dia belajar di beberapa rumah sakit untuk bertemu dengan pasien dengan berbagai keluhan penyakitnya. Kesempatan ini dilihatnya sebagai suatu latihan yang mengasah ketelitian dan ketepatan mengambil keputusan secara bijaksana. 
Dari apa yang dibagikan oleh dokter Ferry, kita dapat memetik pesan pentingnya yaitu untuk mengejar suatu cita-cita, kita membutuhan kemauan kuat dan ketekunan. Dokter Ferry berharap siswa-siswi Bernardus mau belajar bersusah payah mengembangkan kemampuan intelektual, pribadi dan sosialnya karena tidak semua anak dapat menikmati kesempatan belajar di sekolah. \
Selanjutnya, sesi kedua para generasi muda SMA Santo Bernardus berjumpa melalui daring atau zoom dengan kak Hendy-Hendy Agustinus, M.Ak. Saat ini, dia bekerja sebagai seorang manager di sebuah perusahaan ekspedisi. Di usia mudanya, dia mampu meraih gelar master dari universitas di Taiwan. Dia berpesan agar adik-adik di SMA Santo Bernardus mempunyai cara pandang yang positif untuk maju, optimis dan berani melangkah mewujudkan keberhasilan. Kak Hendy telah membuktikan bahwa proses untuk meraih mimpi diperoleh karena kerja keras dan mind set positif untuk maju dan berkembang. Tahun 2022 ini, dia mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik dari perusahaannya. Dia menceritakan bagaimana membangun kerja sama, dedikasi dan totalitasnya untuk memberikan potensi dan performance terbaiknya pada perusahaan. Dia berharap adik-adik yang masih ragu-ragu menentukan cita-citanya segera meyakinkan diri dengan menunjukkan kegigihan dalam belajar. 

Kesimpulan dan Refleksi Bersama
Keempat sharing nara sumber yang kami dapat selama dua hari mengikuti kegiatan sharing profesi ingin kami maknai dan refleksikan. Sharing nara sumber membantu kami untuk merefleksikan bahwa  apa yang akan kami raih dimulai dari hari ini.  Dengan menyadari bersama bahwa kita hidup bukan untuk hari ini saja, tetapi untuk hari esok dan hari-hari selanjutnya. Tiga hal yang ingin kami sadari bersama bahwa kita sadar bahwa kita diberi kesempatan untuk berubah; kita sadar bahwa kita benar-benar ingin berubah; kita sadar bahwa kita mau berusaha untuk berubah. Moment tadi juga kami tandai sebagai “teken perjanjian” bahwa kami berjanji untuk ingin dan berusaha berubah. Tentunya, perubahan yang sedikit demi sedikit agar kami nantinya siap menjadi seorang pekerja, profesional, pelayan masyarakat yang bisa memberikan kepuasan/ manfaat pada banyak orang. Sejak sekarang, kami harus belajar untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas-tugas dengan cepat, akurat, tuntas dan tahu etika sopan santun. 
Kami berharap kita semua dapat melaksanakan tugas mendidik anak-anak ini dengan sebaik-baiknya. Orangtua adalah pribadi yang pertama dan utama menjalankan tugas mendidik anak dalam keluarga. Kami para guru sebagai rekan orangtua yang dipercaya membantu proses tumbuh dan berkembangnya anak-anak bapak ibu dengan kemampuan yang kami miliki. 
Semoga Tuhan memberkati

Kegiatan Lainnya

Info terbaru